Rabu, 08 Februari 2017

For my old friend

          Entah perasaan apa ini.Bahkan tekadang akupun masih ragu. Aku bahagia mengenalmu, memiliki teman sepertimu,terutama bagiku, seorang wanita yang merasa sulit untuk berteman dengan seorang laki-laki. Walaupun sebenarnya aku senang jika memiliki teman bahkan sahabat laki-laki. Karena bagiku dengan memiliki teman laki-laki aku bisa bertukar pikiran dan bertukar pendapat tentang berbagai hal dari sisi perempuan dan laki-laki. Aku terlalu nyaman dengan pertemanan ini, sampai aku tak sadar bahwa kita sangat dekat, beberapa orang menganggap hubungan ini lebih dari sekadar pertemanan biasa bahkan menganggap ada perasaan special dalam pertemanan ini. Namun aku menyangkalnya karena aku merasa bahwa ini hanya pertemanan biasa. Aku mengangkap bahwa semua yang sering kau ungkapkan tak lebih dari sekadar gurauan, selalu begitu , sampai saat ini pun tetap begitu. 

          Sampai akhirnya aku menyadari satu hal, ada perasaan lain dalam hubungan ini dan itu datangnya dari diriku. Akupun teringat tentang ungkapan bahwa tak ada hubungan murni antara perempuan dan laki-laki, sekeras apapun menolak sekuat apapun menghindarinya. Awalnya aku tak percaya dengan ungkapan itu, sampai akhirnya aku sendiri yang merasakannya. Aku sadar perasaaan ini salah, aku harusnya tak begitu karena aku telah memiliki teman special yang harus aku jaga perasaanya seperti ia menjaga perasaannya untukku. Harusnya aku ingat bahwa apa yang kau ungkapkan hanyalah sebuah gurauan, namun aku hanyalah perempuan biasa yang akan melemah pula pertahanannya bila selalu diperhatikan lebih dari yang seharusnya, diberi perkataan manis yang harusnya tak perlu kau ungkapkan bila kita hanya sekadar berteman. Namun aku tak akan menyalahkanmu, tak akan pernah. Harusnya aku menyadari dan menjaga pertemanan ini untuk menjadi pertemanan biasa antara perempuan dan laki-laki.           Hingga akhirnya kita tak pernah berhubungan lagi, entah apa penyebabnya. Aku bahkan tak tahu kabar apapun darimu. Sampai akhirnya aku tahu kau telah mendapatkan teman perempuan baru bahkan ia adalah teman special bagimu. Aku turut senang mengetahuinya, semoga ia bisa mengingatkanmu untuk selalu berkomunikasi dengan Sang Penciptamu. Aku hanya merasa kehilangan teman laki-laki sepertimu, ya hanya itu. Semoga kau menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi. Aku akan selalu menjadi temanmu, selamanya akan tetap begitu.